Indah Pada Waktunya

 ***Indah Pada Waktunya***



Mata air dapat bendung

Dan dapat kering 

Ketika musim kemarau 

Namun air mata ini 

tak dapat bendung dan kering 

Selagi hidup bersama serigala berbulu domba,


Badai dan topan dapat berlalu 

Tapi badai kesedihan dan duka nestapa

Tak akan berlalu selagi hidup bersama manusia pencabut nyawa, 


Sungai mengalir deras dapat berhenti 

Tapi darah yang terus mengalir 

Di atas negeri ini tak dapat berhenti 

Selagi dalam bingkai kolonial,


Air mata ini sia-sia dan 

Tiada berguna rasanya

Duka nestapa tak kunjung usai,


Oleh apa aku usap air mata ini?

Kepada siapa aku obati hati 

Yang terus terluka ini?

Apa menghapus air mataku 

dengan bersyukur?

Apa mengobati lukaku kepada pencipta hati?

Apa menghibur duka nestapa kepada sang khalik?


Bukan berarti aku tak pernah

Pernah aku bersyukur

Pernah aku berseru kepada pencipta hati

Pernah aku memohon kepada sang khalik

Namun doaku seakan diabaikan 

Air mataku seakan tiada berguna

Segala upaya dan pengorbanan seakan sia-sia,


Oh Tuhan 

Mengapa membiarkan air mata ini 

Terus mewarnai surga kecil 

yang Kau ciptakan? 


Mengapa darah terus menetes di negeri

Yang penuh susu dan madu?

Mengapa duka nestapa dan 

kesedihan ini merajalela di atas negeri ini? 

Apa salah dan dosaku 

hingga aku terus begini?

Apakah memang aku tidak dapat berdiri sendiri

hingga orang lain yang mengurusi diriku? 


TUHAN Dan ALLAHKU

Hanya kepada-Mu aku berharap

Sekalipun Kau tak memberiku sesuai harapanku,

Hanya kepada-Mu aku mohon 

Sekalipun respons-Mu tak lekas,


Hanya kepada-Mu aku berseru

Sekalipun Kau tak mendengarku

Sebab aku yakin bahwa segala sesuatu 

Indah pada waktunya

Meski memakan waktu dan usiaku...


Y.A.K

#Rintihan_Jiwa_Anak_Negeri#

#FreedomWestPapua#

             ✊✊✊

               ✊✊

                  ✊

0 Komentar di "Indah Pada Waktunya"